Konsep Humanistik Dalam Pendidikan Akhlak
Keywords:
Konsep Humanistik, Pendidikan AkhlakAbstract
Artikel ini membahas tentang konsep humanistic dalam pendidikan akhlak. Akhlak merupakan salah satu dari tiga kerangka dasar ajaran Islam yang memiliki kedudukan yang sangat penting, di samping dua kerangka dasar lainnya, yakni aqidah dan syariah. Akhlak yang terpuji merupakan buah yang dihasilkan dari proses penerapan aqidah dan syariah. Ibarat bangunan, akhlak merupakan kesempurnaan dari bangunan tersebut setelah fondasi dan bangunannya kokoh. Namun, terkadang fakta tidak sejalan dengan teori yang ada. Pada kenyataannya yang terjadi sekarang masih banyak siswa yang berakhlak tidak baik, seperti berkata kasar pada guru, duduk diatas meja pada saat guru sedang menjelaskan pelajaran, berkelahi di dalam kelas dengan temannya pada saat guru di kelas, tidak memperhatikan pelajaran yang diajarkan oleh guru dan membolos pada saat jam pelajaran berlangsung, mereka tidak lagi mengganggap bahwa guru adalah orang yang harus mereka hormati. Dalam kasus ini kedudukan humanistik dianggap berperan penting dalam pendidikan akhlak anak, sesuai dengan tujuan dari pendidikan humanistik.Tujuan pendidikan humanistik adalah untuk memanusiakan manusia
References
Abuddin Nata, (2011), Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Rajawali Pers)
Agus Sujanto, (2001), Psikologi Umum, (Jakarta: Aksara Baru)
Akmal Hawi, (2013), Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam,(jakarta: Rajawali Press,)
Baharuddin, (2009), Pendidikan Humanistik, Konsep, Teori, dan Aplikasi Praktis dalam Dunia Pendidikan. (Yogyakarta: Ar-Ruzzmedia)
DEPAG RI, (1989), Buku Pedoman Kurikulum Madrasah Tsanawiyah 1984, (Jakarta)
E. Kceswari, (1991), Teori-Teori Kepribadian, (Bandung: Eresco)
Imam Bukhari, Sunan Kubra, Juz. 10, (Beirut: Darul Fikri, tt)
Imam Al Ghozali, Ihya Ulumuddin, Jilid III, (Indonesia: Dar Ihya Al-Kitab Al-Arabi, tt)
Kartini Kartono dan Dali Gulo, (1987), Kamus Psikologi, (Bandung: Pionir Jaya)
Kunandar, (2011), Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru,(Jakarta: Rajawali Pers)
Listriyani, (2009), Implementasi Pendidikan Humanis Pada Pembelajaran,(Jakarta, Pedoman Ilmu Jaya)
M. Ngalin Purwanto, (1987), Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,(Bandung: Remaja Karya,)
Mansur, (2009), Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar)
Matt Jarvis, (2007), Teori-Teori Psikologi, Pendekatan Modern untuk Memahami Perilaku, Perasaan dan Pikiran Manusia, (Bandung: Nusa Media)
Mustafa, (2014), Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia)
Muhammad Iqbal Zamzami, (2014), Guru Hebat: Mencari Legacy Dalam Globalisasi, (Jakarta: Dapur Buku)
Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi, (1997), Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia)
Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry, (1994), Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola)
Raman Assegaf, (2011), Filsafat Pendidikan Islam, Paradigma Baru Pendidikan Hadhari Berbasis Integratif-Interkonektif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada)
Ruswandi, (2013), Psikologi Pembelajaran, (Bandung: Cipta Pesona Sejahtera)
Sudarsono, (1989), Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja, (Jakarta: Rineka Cipta)
Sukardjo dan Ukim Kamaruddin, (2009), Landasan Pendidikan, Konsep dan Aplikasinya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada)
Sukmadinata dan Nana Syaodih, (2007), Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya)
Syaiful Bahri Djamarah, (1997), Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta)
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, (1989), Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka)
Wasty Soemanto, (2010), Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta)