Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu melalui Fermentasi Menjadi Bioetanol Sebagai Energi Alrenatif Rumah Tangga
Keywords:
Ampas Tebu, Fermentasi, BioetanolAbstract
Bioetanol merupakan bahan bakar yang berbahan baku tumbuh-tumbuhan. Bahan baku untuk proses produksi bioetanol yaitu gula, pati, dan selulosa. Pembentukan senyawa Bioetanol (C2H5OH) dilakukan dengan cara proses enzimatik dan fermentasi. Tumbuhan yang memiliki kadar karbohidrat tinggi seperti tebu, nira, aren, sorgum, ubi kayu, jambu mete (limbah jambu mete), garut, batang pisang, ubi jalar, jagung, bonggol jagung, jerami berpotensi menghasilkan bioetanol. Dalam penelitian ini berorientasi pada pemanfaatan limbah ampas tebu di dari dan kulit pisang digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan bioetanol. Hal dikarenakan bahan tersebut memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi dan berpotensi sebagai energi alternatif diolah menjadi bioetanol. Bahan karbohidrat yang cukup tinggi dapat dikonversi menjadi glukosa. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi terhadap %v/v etanol yang dihasilkan ketika dilakukan penambahan ragi tape (Saccharomyces cerevisiae) pada saat fermentasi. Hasil Penelitian menunjukan bahwa pembuatan bioetanol dari limbah biomassa ampas tebu dengan variasi waktu fermentasi dan waktu hidrolisis yaitu untuk sampel ampas tebu dengan fermentasi hari ke-3 dan waktu hidrolisis 15 menit menghasilkan 4 mL destilat Bioetanol. Hari ke 5 dengan waktu hidrolisis 20 menit menghasilkan 6 mL, Pada hari ke 6 dan ke 7 dengan waktu hidrolisis 25 menit menghasilkan 10 mL Bioetanol.
References
Amores, I, I. B, P. Manzanares, F. Sáez, G. Michelena, M. Ballesteros. (2013). Ethanol Production from Sugarcane Bagasse Pretreated by Steam Explosion, Electronic Journal of Energy and Environment Vol. 1, No. 1, April, ISSN: 0719-269 X, 2013.
Anang Setyo Pramudiyanto dan Sri Widodo Agung Suedy. (2019), “Energi Bersih dan Ramah Lingkungan dari Biomassa untuk Mengurangi Efek Gas Rumah Kaca dan Perubahan Iklim yang Ekstrim”, JEBT: Jurnal Energi Baru & Terbarukan, Vol. 1, No. 3, h. 87.
Anggi M Adriawan, Dkk, “Statistik Minyak dan Gas Bumi Oil and Gas Statistics”, (Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2019), h. 20.
Bahri, S., Aji, A., & Yani, F. (2019). Pembuatan Bioetanol dari Kulit Pisang Kepok dengan Cara Fermentasi menggunakan Ragi Roti. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 7(2), 85. https://doi.org/10.29103/jtku.v7i2.1252
Bailey, J. E. dan Ollis, E.L. (1986). “Bioechemical Engineering Fundamentals, 2nd edition”, (New York: McGraw-Hill), hal. 77-79
Chanilha,L, A.K Chandel, T.S.S Milessi, F.A.F Antunes, W.L.C Antunes, W.L.C Freitas, M.G.A Felipe, S.S Silva. (2012). Bioconversion of Sugarcane Baggase into Ethanol: An Overview about Composition, Pretreatment Methods, Detoxification of Hydrolysates, Enzymatic Saccharification, and Ethanol Fermentation, Journal of Biomedicine and Biotechnology 10.1155
Eka Lisis Setiawati, dkk. (2020). Penentuan Waktu Optimum dalam Pembuatan Bioetanol Dari Bonggol Pisang Tanduk(Musa paradisiaca formatypisa) MELALUI FERMENTASI. Jurnal Akademika Kimia. Vol. 5, No. 3, h. 117.
Effendi, Wawan W, Bioetanol Kulit Buah Kakao; Menuju Indonesia Mandiri Bahan Bakar Nabati, 2012
Ilhamsyah, M. A. (2022). Respons Bibit Budchips Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum L.) Terhadap Berbagai Komposisi Media Ttanam. Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan, 11(1), 11–21. https://doi.org/10.51978/agro.v11i1.315
Islami, R. (2019). Pembuatan ragi tape dan tape. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 56–62.
J. dan K. Karimi. (2007). Enzyme-Based Hydrolysis Processes For Ethanol From Lignocellulostic Materials : A Review, BioResources 2(4), hal: 707-738.
Kolo, S. M. D., Obenu, N. M., & Tuas, M. Y. C. (2022). Pengaruh Pretreatment Makroalga Ulva Reticulata Menggunakan Microwave Irradiation Untuk Produksi
Bioetanol. Jurnal Kimia, 16(2), 212. https://doi.org/10.24843/jchem.2022.v16.i02.p12
Setiati, R., Wahyuningrum, D., Siregar, S., & Marhaendrajana, T. (2020). Ethos (Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat): 257-264 Optimasi Pemisahan Lignin Ampas Tebu Dengan Menggunakan Natrium hidroksida. Jurnal Penelitian dan Pengabdian masyarakat, 4(2), 257–264.
Shabiri, Akhmad Nadji., Ritonga., Rizky Salam., S, M. Hendra dan Ginting. (2014). Pengaruh Rasio Epoksi/ Ampas Tebu dan Perlakuan Alkali pada Ampas Tebu terhadap Kekuatan Bentur Komposit Partikel Epoksi Berpengisi Serat Ampas Tebu. Jurnal Teknik Kimia USU. Vol. 3, No. 3.
Sriana, T., Dianpalupidewi, T., Ukhrawi, S. M. P., & Nata, I. F. (2021). Pengaruh Konsentrasi Sodium Hydroxide (NaOH) pada Proses Delignifikasi Kandungan Lignoselulosa Serat (Fiber) Siwalan (borassus flabellifer) sebagai Bahan Dasar Pembuatan Bioethanol. Buletin Profesi Insinyur, 4(2), 49–52. https://doi.org/10.20527/bpi.v4i2.105
Suseno, H. P. (2019). Pemanfaatan bonggol jagung sebagai bioetanol. Jurnal Teknologi Technoscienta, 12(1), 85–92.
Perry. (1999). Perry’s Chemical Engineers’ Handbook. McGraw-Hill: Amerika.
Taherzadeh, M.J. dan K, Karimi. (2007). Acid-based hydrolysis processes for ethanol from lignocellulosic materials: a review. Bio Resources 2 (3) : 472- 499.
Walker, G.M. and Stewart, G.G. (2016). Saccharomyces cerevisiae in the production of fermented beverages. Beverages, 2(4), h.30.